Selasa, 04 Desember 2012
Minggu, 02 Desember 2012
Oh My God
Kekerasan terhadap kaum wanita masih saja sering terjadi salah satunya
adalah pemerkosaan, dan inilah peristiwa terburuk pemerkosaan di
tahun lalu (2009) dimana kaum wanita menjadi pemerkosaan massal dalam
sepanjang tahun tersebut yang salah satunya terjadi akibat konflik
antar faksi yang bertikai di Kongo, Benua Afrika
Lebih dari 8.000 perempuan di Republik Demokratik Kongo (DRC) mengalami pemerkosaan sepanjang tahun 2009, yang ditengarai dilakukan oleh faksi-faksi yang berperang, baik tentara pemberontak maupun tentara pemerintah.
Menurut laporan Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Dana Populasi (UNFPA), Senin (8/2/2010), tentara pemberontak suku Hutu (FDLR) diyakini sebagai pihak yang paling banyak melakukan pemerkosaan. “(Namun) anggota-anggota tentara nasional (FARDC) juga melakukan kekerasan seksual di Provinsi Kivu Utara dan Selatan,” ungkap UNFPA.
Badan-badan kemanusiaan memang memuji upaya-upaya yang dilakukan Pemerintah DRC untuk mengakhiri praktik pemerkosaan oleh tentaranya. Namun, UNFPA melihat Pemerintah Kongo masih perlu berbuat banyak dalam memastikan jangan sampai mereka yang bersalah lolos dari hukuman. Republik Demokratik Kongo (DRC)—untuk membedakan dengan negara tetangganya, Republik Kongo—merupakan negara yang telah bertahun-tahun dilanda perang saudara.
Dalam lima tahun terakhir, konflik yang terus bergejolak di negara bekas jajahan Belgia itu melibatkan tentara Pemerintah DRC—yang didukung Zimbabwe, Angola, dan Namibia—dengan milisi pemberontak—yang didukung Rwanda dan Uganda.
Kendati kesepakatan damai dan pembentukan sebuah pemerintahan transisi telah ditandatangani pada tahun 2003, pertikaian terus berlangsung, terutama di wilayah bagian timur. Di wilayah itu pemerkosaan dan kekerasan seksual lainnya terhadap perempuan kerap terjadi dan disebut-sebut merupakan yang terburuk di dunia. Konflik berdarah selama lima tahun terakhir dilaporkan telah menewaskan jutaan warga, termasuk mereka yang terkena dampak perang sehingga mengalami kelaparan dan didera berbagai penyakit.
Melalui mandat Dewan Keamanan tahun 1999, PBB mengirimkan pasukan penjaga perdamaian untuk memantau pelaksanaan perjanjian Lusaka tahun 1999, yakni kesepakatan gencatan senjata antara DRC dan kelima negara di kawasan Afrika tengah, yakni Zimbabwe, Angola, dan Namibia. Pasukan penjaga perdamaian PBB di DRC (MONUC) saat ini berkekuatan sekitar 5.500 tentara dan 500 pemantau militer dari puluhan negara, termasuk Indonesia.
Sumber: Kompas
Sungguh memilukan, perjalanan hidup umat manusia di belahan bumi lain yang kita saksikan di media-media ini, kapankan perdamaian dan kasih sayang antar umat manusia di dunia ini bisa terwujud? Apa yang telah kita lakukan pada lingkungan kita untuk menebar kedamaian dan kasih sayang?
http://ruanghati.com/2010/02/09/inilah-peristiwa-pemerkosaan-terburuk-di-dunia/
Lebih dari 8.000 perempuan di Republik Demokratik Kongo (DRC) mengalami pemerkosaan sepanjang tahun 2009, yang ditengarai dilakukan oleh faksi-faksi yang berperang, baik tentara pemberontak maupun tentara pemerintah.
Menurut laporan Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Dana Populasi (UNFPA), Senin (8/2/2010), tentara pemberontak suku Hutu (FDLR) diyakini sebagai pihak yang paling banyak melakukan pemerkosaan. “(Namun) anggota-anggota tentara nasional (FARDC) juga melakukan kekerasan seksual di Provinsi Kivu Utara dan Selatan,” ungkap UNFPA.
Badan-badan kemanusiaan memang memuji upaya-upaya yang dilakukan Pemerintah DRC untuk mengakhiri praktik pemerkosaan oleh tentaranya. Namun, UNFPA melihat Pemerintah Kongo masih perlu berbuat banyak dalam memastikan jangan sampai mereka yang bersalah lolos dari hukuman. Republik Demokratik Kongo (DRC)—untuk membedakan dengan negara tetangganya, Republik Kongo—merupakan negara yang telah bertahun-tahun dilanda perang saudara.
Dalam lima tahun terakhir, konflik yang terus bergejolak di negara bekas jajahan Belgia itu melibatkan tentara Pemerintah DRC—yang didukung Zimbabwe, Angola, dan Namibia—dengan milisi pemberontak—yang didukung Rwanda dan Uganda.
Kendati kesepakatan damai dan pembentukan sebuah pemerintahan transisi telah ditandatangani pada tahun 2003, pertikaian terus berlangsung, terutama di wilayah bagian timur. Di wilayah itu pemerkosaan dan kekerasan seksual lainnya terhadap perempuan kerap terjadi dan disebut-sebut merupakan yang terburuk di dunia. Konflik berdarah selama lima tahun terakhir dilaporkan telah menewaskan jutaan warga, termasuk mereka yang terkena dampak perang sehingga mengalami kelaparan dan didera berbagai penyakit.
Melalui mandat Dewan Keamanan tahun 1999, PBB mengirimkan pasukan penjaga perdamaian untuk memantau pelaksanaan perjanjian Lusaka tahun 1999, yakni kesepakatan gencatan senjata antara DRC dan kelima negara di kawasan Afrika tengah, yakni Zimbabwe, Angola, dan Namibia. Pasukan penjaga perdamaian PBB di DRC (MONUC) saat ini berkekuatan sekitar 5.500 tentara dan 500 pemantau militer dari puluhan negara, termasuk Indonesia.
Sumber: Kompas
Sungguh memilukan, perjalanan hidup umat manusia di belahan bumi lain yang kita saksikan di media-media ini, kapankan perdamaian dan kasih sayang antar umat manusia di dunia ini bisa terwujud? Apa yang telah kita lakukan pada lingkungan kita untuk menebar kedamaian dan kasih sayang?
http://ruanghati.com/2010/02/09/inilah-peristiwa-pemerkosaan-terburuk-di-dunia/
Selasa, 20 November 2012
Kamis, 12 April 2012
Senin, 09 April 2012
Rabu, 07 Maret 2012
Orion
Orion or Orion stars, is a constellation that is often touted as the hunter. This constellation is perhaps the most famous constellations and easily recognizable in the sky. Javanese people know the row of three belt stars (ζ, ε, and δ) and a row of three sword stars (M43, M42, and ι) as the plow constellation ("Star Pirate"). Brightness of the stars lie on the celestial equator and visible from all over the world, making this constellation widely known.
Orion the hunter standing next to the river Eridanus with his pursuer two dogs, Canis Major (big dog) and Canis Minor (small dog), against the Taurus, the bull. Other prey such as Lepus, the hare, are also nearby.
ORION history, as a bright constellation, Orion has been recognized by many ancient civilizations, though with a different picture.
Ancient Sumerians saw this star pattern as a sheep, while in ancient China, Orion was one of 28 zodiac Xiu (宿). Known as Shen (参), which literally means "three", this constellation may be named for the three stars located in Orion's belt. See also the Chinese constellations.
These stars are considered as the God of Light, Osiris by the ancient Egyptians.
"The belt and sword" Orion are often cited in the literature of ancient and modern, and also recognized the symbol of the shoulder to the 27th Infantry Division U.S. Army during both world wars. This may be caused by the division's first commander was Major General John F. O'Ryan.
Austronesian sailors used it as an auxiliary pointing an imaginary line east-west. Javanese farmers to use as a guide during the start of the cultivation of rice in rainfed rice
Orion the hunter standing next to the river Eridanus with his pursuer two dogs, Canis Major (big dog) and Canis Minor (small dog), against the Taurus, the bull. Other prey such as Lepus, the hare, are also nearby.
ORION history, as a bright constellation, Orion has been recognized by many ancient civilizations, though with a different picture.
Ancient Sumerians saw this star pattern as a sheep, while in ancient China, Orion was one of 28 zodiac Xiu (宿). Known as Shen (参), which literally means "three", this constellation may be named for the three stars located in Orion's belt. See also the Chinese constellations.
These stars are considered as the God of Light, Osiris by the ancient Egyptians.
"The belt and sword" Orion are often cited in the literature of ancient and modern, and also recognized the symbol of the shoulder to the 27th Infantry Division U.S. Army during both world wars. This may be caused by the division's first commander was Major General John F. O'Ryan.
Austronesian sailors used it as an auxiliary pointing an imaginary line east-west. Javanese farmers to use as a guide during the start of the cultivation of rice in rainfed rice
Langganan:
Postingan (Atom)
The Hope
Take a break for a while from wrong life