Minggu, 15 Juli 2018

teori relativitas

Berada di acara pernikahanmu sendiri membuatmu merasa seperti di alam mimpi atau dunia lain. Seperti misalnya, Wah! Itu teman kuliahku! Dan itu pamanku! Lalu itu teman sepermainanku yang paling karib! Atau, Luar biasa, akhirnya aku mengenakan baju pengantin.

Tapi . . .

Pada saat itu kamu akan mengerti bagaimana teori relativitas waktu bekerja. Kamu ingin waktu melambat agar keceriaan setiap orang bertahan lama. Jika bisa, kamu ingin menghentikan waktu dan momen bahagia itu akan terus kamu rasakan hingga akhir hayat. Dan teori ini juga Seperti dua sisi mata uang, pernikahan juga memiliki dua sisi yang berlawanan. Ada sisi menyenangkan dan menyedihkan. Setelah kemudahan, ada kesulitan. Pun sebaliknya, setelah kesulitan ada kemudahan.

Kamu merasa sayang jika senyum-senyum yang mengembang terpaksa harus dicabut dari wajah para hadirin. Namun, tubuhmu tidak bisa dibohongi. Kaki, tangan, pundak mulai pegal. Mereka butuh istirahat. Kamu pun merasa ingin waktu segera berakhir sehingga kamu bisa rebahan menyelonjorkan kaki. Waktu menjadi lentur hari itu. Satu jam terasa seperti satu menit. Satu menit terasa seperti satu jam. Detik-detik pertemuan itu terasa menegangkan. Rasa rindu telah mengisi seluruh hatimu.


Tidak ada komentar:

The Hope

Take a break for a while from wrong life

Skip Away . . .

God Never bring me this so far just to leave me alone